Kamis, 16 Juni 2011

awal dari perjalanan menuju karir yang cemerlang

pagi yang cerah seakan menyambutku dengan penuh semangat, mengawali aktivitasku hari ini dimulai dari shalat subuh, mandi, sarapan kemudian berangkat ketempat kerja, sudah hampir aktivitas ini aku lakukan, berbagai ragam suka dan duka seriing menyertai, meski tinggal sendiri  dikota orang aku tetap berusah untuk meniti karir, brusaha untuk mandiri, mengerjakan semua pekerjaan tanpa didampingi ibunda tercinta, 2 tahun adalah bukan waktu yang singkat, tiap hari ada saja kejadian-kejadian yang menanbah liku-liku perjalananku dalam maniti karirku, selama dikota aku tinggal disebuah rumah kost yang menurutku sangat padat penghuninya, bisa dibayangkan 1 rumah dibagi, 19 kamar, dan dihuni 22 orang. maklumlah teman kostku kebanyakan juga pendatan dari timur indonesia, mereka semua baik dan pengertian dengan sesama penghuni kost, meski agama mereka berbeda, menreka tetap berbaur dan berkumpul disaat ada waktu senggang.
menurutku tinggal dirumah kost sangat menyenangkan, banyak hal-hal yang dapat dipelajari, mulai dari belajar berbagi, belajar menghargai seseorang dari latar belakang yang berbeda, sampai belajar dan menghormati kebiasaan-kebiasaan antar penghuni kost, di rumah kost aku boleh dikatakan rumah kost paling hancur, pasti bingungkan kenapa dikatakan rumah kost paling hancur, ikuti penjelasannya, keributan biasanya dimulai dipagi hari selain hari libur, bisa dibayangkan mandi saja sampai antriannya bukan main, kamar mandi + closed cuma dua, yang gunakan kamar mandi tersebut 22 orang, kebayangkan antriannya hampir  menyaingi antrian kendaraan keluar disaat ada konser musik, antriannya keluar lapangan masyaallah lumayan lama, boleh diperkirakan jika 1 orang mandi lamanya sampai 20 menit kemudian dikali 22 orang kemudian dibagi 2 kamar mandi, karena nilai matematika aku jongkok waktu sekolah mendingan hitung sendiri saja, berapa jam waktu dibutuhkan sampai semuanya selesai dikamar mandi, belum lagi kalau listriknya padam gara-gara kelebihan beban penggunaan listrik, pasti semua teriak, bersua dengan  ramai, menyuarakan yang dekat nyalakan saklar listrik, hancurkan tempat kost aku, kembali ke masalah kamar mandi, belum lagi jika teman yang mandi luluran dikamar mandi, dia gak ngerti kalau orang bangun pagi pasti tujuan utama adalah kamar mandi, kalau sudah gak tahan pengen pipis atau boker, kan gak lucu jika dikeluarka dicelana, taro dimana ni muka jika itu terjadi pada diri anda,
masalah selanjutnya adalah dari segi keamanan disiang hari, rumah kost aku bagaikan rumah kosong tak berpenghuni, karena semua penghuninya pada beraktivitas diluar, yang keluah berangkat kekampusnya, yang kerja berangkat kekantorrnya, terkadang saya yang masuk kerja sore hari jadi aku yang biasanya sendiri sikost tersebut, siang hari para penghuni mulai berdatangan, disaat mereka pada datang maka giliranku untuk berangkat ketempat kerjaku, tiap hari aku bekerja 8 jam, aku bekerja disalah satu rumah sakit swasta di kotaku, kata orang disekitar kerja dirumah sakit enak, santai, nyaman, kataku senyaman itukah kerjaan dirumah sakit baginyam gimana kalau dia yang merasakan kerja dirummah sakit, pasti capeknya masyaallah sangat dirasakan, serasa betis ini jika sudah balik kekost menyaingi betis seorang pemain bola, lanjut kisah, selama 2 tahun bekerja dirumah sakit serasa ingin kuliah kembali dan meninggalkan semua kegiatan dirumah sakit, tapi apa mau dikata semuanya timbal balik dari apa yang saya harapkan, biasanya aku pulang dinas itu jam 21.30, sampai dikost gak sempat lagi ngumpul sama anak2 kost yang lain, karena kelelahan dan capek biasanya aku cuma cuci muka dan sikat gigi dan langsung lompat ketempat tidur karena kelelahan dari tempat kerja,  memangsih setiap pekerjaan pasti ada resikonya, pasti ada rasa capeknya, semuanya itu harus disyukuri dan dijalani dengan ikhlas, karena jika kita mmengeluh dengan apa yang kita kerjakan toh pada dasarnya gak ada juga yang bisa gantikan kerjaan kita, mseki keluhan disebar dimana-mana, esoknya harus kita lalui kerjaan tersebut.  nikmati, hargai, syukuri pekerjaanmu, meski upah yang didapatkan gak terlalu tinggi jika dekerjakan dengan sabar dan ikhlas akan membawa berkah untuk diri kita pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar